KARAKTERISTIK MATEMATIKA
DOSEN
PENGAMPU: SUSILAHUDIN PUTRAWANGSA,
M.Sc.
OLEH
NAMA : ANDARI
FILNA JESIKA
NIM : 160103068
KELAS : 2.C
FAKULTAS
ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
JURUSAN
TADRIS MATEMATIKA
IAIN
MATARAM
2017
·
Jelaskan karakteristik dari Matematika !
Jawab
:
Menurut
Soedjadi (1999:13), menyebutkan bahwa karakteristik matematika yaitu memiliki objek
kajian yang abstrak, bertumpu atau berpacu pada kesepatakan atau permufakatan,
berpola pikir deduktif, memiliki symbol yang kosong dari arti atau tidak ada
artinya , memperhatikan semesta atau lingkup pembicaraan , dan konsisten dalam
sistemnya. Agar lebih jelasnya akan
dijelaskan sebagai berikut :
1) Memiliki
objek kajian yang abstrak
Seperti
penjelasan yang telah disampaikan sebelumya bahwa objek kajian matemtika itu
bersifat abstrak , dimana abstrak itu sendiri berarti mental , persepsi ,
pemikiran , atau hanya dapat berinteraksi dengan pikiran. Adapun objek kajian
dari matematika tersebut adalah sebagai berikut :
a. Fakta
, fakta matematika meliputi notasi atau symbol , diman untuk menemukan fakta
kita terlebih dahulu harus mengenal bentuk dari notasi atau symbol tersebut.
b. Konsep
, konsep yang dimaksud adalah definisi atau pengelompokan ide-ide matematika ,
dimana untuk mendapatkan sebuah konsep kita harus mengelompokkan ide-ide
matematika tersebut berdasarkan karakteristik – karakteristik masing-masing.
c. Operasi
dan Relasi , operasi yang dimaksud adalah aturan atau perintah pengerjaan.
Contoh yaitu operasi penjumlahan , perkalian dan sebagainya. Sedangkan relasi
yang dimaksud adalah hubungan untuk mencapai hasil operasi.
d. Prinsip
, prinsip yang dimaksud adalah sebuah ketetapan yang perlu dibuktikan lagi
kebenarannya. Prinisp dapat berupa teorema , aksioma dan lain – lain.
2) Mengacu
atau bertumpu pada kesepakatan atau permufakatan.
Matematika
merupakan hal yang simbolis, seperti yang telah dijelaskan dalam salah satu
objek kajian matematika yaitu fakta. Fakta adalah suatu symbol atau notasi,
dimana symbol atau notasi dari fakta tersebut telah disepakati bentuk lambang
dan namanya, sehingga kita dapat mengkomunikasinnya dengan mudah. Contoh symbol
≥ , ≤ , = , + , dan lambang bilngan 0 ,
1 , 2 , … adalah salah satu bentuk fakta yang telah disepakati. Selain fakta,
prinsip juga perlu kesepakatan khususnya pada pembuktian aksioma dan teorema
yang perlu kesepakatan untuk menghindari terjadinya ketidaknyambungan dalam
pembuktian.
3) Memiliki
symbol yang kosong dari arti atau tidak ada artinya.
Symbol
– symbol dalam matematika pada dasarnya tidak memiliki arti , hal ini karena
symbol matemetika seperti x , y , r dan lain lain yang sering kita jumpai dalam
berbagai materi dan soal dalam matematika merupakan sebuah symbol saja yang jika kita kaitakan dengan maksud/situasi tertentu
akan memiliki arti/makna. Contoh dalam
pelajaran Trigonometri , dimana rumus sin =
,
kita tidak tahu arti dari symbol x dan y tersebut , kemudian setelah dinyatakan
bahwa x merupakan sisi depan sudut dalam segitiga , dan y merupakan sisi miring
dalam segitiga , sehingga x dan y tersebut dapat berarti.
4) Dalam
penalaran atau bepola pikir menggunakan deduktif.
Dalam
berpola pikir atau penalaran dengan matematika kita perlu menggunakan metode
atau cara deduktif yang mampu menghasilkan kesimpulan yang dapat dipercaya.
Berpola pikir deduktif disini maksudnya yaitu penalaran atau pemikiran terhadap
suatu hal yang bersifat umum yang kemudian diterapkan atau diaplikasikan ke
dalam bentuk pemikiran yang khusus. Pemikiran deduktif dapat kita peroleh
dengan menggunakan informasi atau kesepakatan sebelumnya yang telah diakui atau
disepakati kebenarannya. Contoh , ketika kita telah mempelajari trigonometri
tentang sin cos dan tan , kemudian di lain situasi atau pelajaran kita
diberikan soal atau latihan sin cos dan tan, dan kita dapat menjawabnya karena
kita telah mempelajari sebelumnya. Berarti dalam hal tersebut kita telah
menggunakan pola berpikir deduktif.
5) Konsisten
dalam sistemnya
Sistem
dalam metematika tentunya harus memiliki konsistensi dan keterkaitan antara
satu dengan yang lainnya. Hal ini dikarenakan untuk mengindari terjadinya
kontradiksi atau berlawanan dengan kebenarannya. Contoh , kita ketahui bahwa
persegi panjang memiliki 2 panjang dan 2 lebar , untuk itu kita tidak dapat
menyebut persegi panjang termasuk persegi , karena pergi memiliki 4 sisi yang
sama panjang.
6) Memperhatikan
semesta atau lingkup pembicaraan.
Dalam
matematika berbagai penyelesaian permasalahan ditentukan oleh semseta atau
lingkup pembicaraan. Hal ini dikarenakan, karena symbol – symbol dalam model
matematika tidak ada artinya sehingga untuk menyelesaikan suatu persoalan entah
ada atau tidak ada penyelesainnya kita
perlu mengakaitkan dengan semesta pembicaraan. Berarti dengan kata lain bahwa
semesta pembicaraan menurut saya yaitu bentuk pernyataan yang dapat membantu
kita untuk menyelesaikan persoalan dalam matematika. Contoh , jika
,
ditanya nilai x , dengan semesta pembicaraannya x tidak boleh sama dengan 0 ,
maka untuk mendapatkan penyelesaiannya kita perlu mengkaitkan soal tersebut
dengan semesta pembicaraannya, sehingga dapat dipastikan bahwa jawabannya pasti
tidak sama dengan 0. Maka jawabannya yaitu 5 = 10x , x = ½ .
0 komentar:
Posting Komentar