Sabtu, 07 Oktober 2017

LOGIKA MATEMATIKA

MAKALAH
LOGIKA MATEMATIKA
 DOSEN PENGAMPU: Mulhamah, M.Pd

DISUSUN OLEH :
NAMA                                                           NIM
1.      WAHYU EFENDI                                              160103082
2.      DEDI SISWANTO                                             160103072
3.      MUHAMMAD ZENUDIN T.                           160103077
4.      KAMILA ISMI                                                   160103065
5.      ANDARI FILNA JESIKA                                160103068
6.      RAMBU FAIJAH RAMADHAN                     160103087
7.      YUNITA SYAHABUDIN                                 160103076
8.      SITI NURHALIMAH                                        160103088

KELAS : 1.C
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
JURUSAN TADRIS MATEMATIKA
IAIN MATARAM

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Logika Matematika, yang mana makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Matematika Dasar.
Adapun yang kami bahas dalam makalah ini yaitu pengertian logika matematka , bagian- bagian dari logika matematika yang disertai dengan contoh soal dan latihan soal.
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan-kekurangannya, hal ini disebabkan keterbatasan pengetahuan, waktu, serta sumber yang kami miliki. Oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan untuk perbaikan penyusunan selanjutnya.
Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.

Mataram, 12 September 2016










DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Tabel Kebenaran Konjungsi ………………………………………………………8
Tabel 1.2 Tabel Kebenaran Disjungsi………………………………………………………..8
Tabel 1.3 Tabel Kebenaran Negasi ………………………………………………….………9
Tabel 1.4 Tabel Kebenaran Disjungsi Eksklusif………………………………………….….9
Tabel 1.5 Tabel Kebenaran Hukum – hukum Logika Proposisi…………………………….10
Tabel 1.6 Tabel Kebenaran Implikasi ………………………………………………………12
Tabel 1.7 Tabel Kebenaran Varian Proposisi Bersyarat…………………………………….14
Tabel 1.8 Tabel Kebenaran Bikondisional……………………………………………….….15
Tabel 1.9 Tabel Kebenaran Untuk p , q , dan p → q ……………………………….……….19










DAFTAR ISI

Ø  KATA PENGANTAR.……………………...........………………………….................................2
Ø  DAFTAR TABEL ………….......………,,,,……………………………………………………....3
Ø  DAFTAR ISI….…………………………………………………………….................................,.4
Ø  BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang Materi ……………………………………………………......5
1.2  Tujuan Pembelajaran …………………………………………………………5
Ø  BAB II PEMBAHASAN
2.1  Pengertian dan Contoh Soal ……………………….…………………………6
2.2  Latihan Soal …………………………………………………………………20
Ø  BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ………………………………………………………………….23
3.2 Saran ………………………………………………………………………...23
Ø  DAFTAR PUSTAKA












BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakag Masalah
Logika matematika merupakan pokok bahasan yang sangat pentingkarena berhubungan dengan kemampuan berfikir secara logis. Berfikir secaralogis sangat diperlukan dalam setiap aspek kehidupan sehari-hari karenamerupakan pendukung keberhasilan suatu tindakan, misalnya dalampengambilan keputusan.Banyak hal yang perlu kita ketahu mengenai logika. Melalui logikakita dapat mengetahui kebenaran suatu pernyataan dari suatu kalimat danmengetahui apakah pernyataan pertama sama maknanya dengan pernyataankedua. Dengan logika, kita juga dapat mengetahui apakah suatu pernyataanbernilai benar atau salah. Hal terpenting yang akan kita dapatkan setelahmempelajari logika matematika adalah kemampuan atau keahlian mengambilkesimpulan dengan benar atau sah.
Banyak hal yang perlu kita ketahui mengenai logika. Dengan logika, kita juga dapat mengetahui apakah suatu pernyataan bernilai benar atau salah. Hal terpenting yang akan didapatkan setelah mempelajari logika matematika adalah kemampuan atau keahlian mengambil kesimpulan dengan benar atau sah. Logika matematika memberikan dasar bagi sebuah pengambilan kesimpulan dan dapat digunakan dalam banyak aspek kehidupan.

1.2  Tujuan Pembelajaran
1.      Dapat menjelaskan konsep , hukum , dan operasi logika.
2.      Dapat menyimpulkan suatu argument.
3.      Mengetahui operasi-operasi yang terdapat dalam logika matematika





BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Pengertian dan Contoh Soal
Logika merupakan studi penalaran ( reasoning ). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan definisi penalaran, yaitu cara berfikir dengan mengembangkan sesuatu berdasarkan akal budi bukan dengan perasaan atau pengalaman. Pelajaran logika difokuskan pada hubungan antara pernyataan –pernyataan ( statements ).
Tinjau argument barikut :
Semua pengendara sepeda motor memakai helm.
Setiap orang yang memakai helm adalah mahasiswa.
Jadi, semua pengendara sepada motor adalah mahasiswa.
Meskipun logika tidak membantu menentukan apakah pernyataan-pernyataan tersebut benar atau salah, tetapi jika kedua pernyataan itu benar , maka penalaran dengan menggunakan logika membawa kita pada kesimpulan bahwa pernyataan “ Semua pengendara sepeda motor adalah mahasiswa juga benar.
·         Proposisi
Proposisi adalah kalimat deklaratif yang bernilai benar atau salah , tetapi tidak dapat sekaligus keduanya. Kebenaran atau kesalahan dari sebuah kalimat disebut nilai kebenarannay.
Contoh soal
Kalimat – kalimat berikut ini :
a.       6 adalah bilangan genap.
b.      2 + 2 = 4
c.       Ibukota provinsi Jawa Barat adalah Semarang
Pembahasan  : Semuanya merupakan proposisi. Proposisi a dan b bernilai benar , tetapi proposisi c bernilai salah karena Ibukota provinsi Jawa Barat seharusnya adalah Bandung.


·         Mengkombinasikan Proposisi
Kita dapat membentuk proposisi baru dengan cara mengkombinasikan satu atau lebih proposisi. Operator yang digunakan untuk mengkombinasikan proposisi disebut operator logika. Operator logika dasar yang digunakan adalah dan (and),atau (or), dan tidak (not). Dua operator pertama dinamakan operator biner karena operator tersebut mengoperasikan dua buah proposisi, sedangkan operator ketiga dinamakan operator unerkarena ia hanya membutuhkan satu buah proposisi.
Proposisi baru yang diperoleh dari pengkombinasian tersebut dinamakan proposisi majemuk (compound proposition). Proposisi yang bukan merupakan kombinasi proposisi lain disebut proposisi atomik. Dengan kata lain, proposisi majemuk disusun dari proposisi-proposisi atomik. Metode pengkombinasian proposisi dibahas oleh matematikawan Inggris yang bernama George Boole pada tahun 1854 di dalam bukunya p yang terkenal, The Laws of  Thought. Proposisi majemuk ada tiga macam, yaitu konjungsi, disjungsi, dan ingkaran. Ketiganya didefinisikan sebagai berikut :
Misalkan p dan q adalah proposisi.
-  Konjungsi p dan q dinyatakan dengan notasi p Λ q , adalah proposisi p dan q.
-  Disjungsi p dan q dinyatakan dengan notasi p V q , adalah proposisi p atau q.
-  Ingkaran dari p , dinyatakan dengan notasi ~p ,adalah proposisi tidak p.
Contoh soal
Diketahui proposisi-proposisi berikut :
p  : Hari ini hujan.
q  : Murid-murid diliburkan dari sekolah.
Pembahasan : p Λ q   :   Hari ini hujan dan murid-murid diliburkan dari sekolah.
                        p V q   :   Hari ini hujan atau murid-murid diliburkan dari sekolah.
                        ~p        :   Tidak benar hari ini hujan

·         Tabel Kebenaran
Nilai kebenaran dari proposisi majemuk ditentukan oleh nilai kebenaran dari proposisi atomiknya dan cara mereka dihubungkan oleh operator logika.
-  Konjungsi p Λ q bernilai benar , jika proposisi p dan q keduanya bernilai benar , selain itu nilainya salah.
Tabel 1.1 Tabel kebenaran konjungsi.           
p
Q
p Λ q
B
B
B
B
S
S
S
B
S
S
S
S
             
              Contoh soal
              Misalkan :
              p : 17 adalah bilangan prima
              q :  2 adalah bilangan genap
              jelas bahwa p dan q bernilai benar sehingga konjungsi
              p Λ q : 17 adalah bilangan prima dan 2 adalah bilangan genap adalah benar.

-  Disjungsi v q bernilai salah jika proposisi p dan q keduanya bernilai salah, selain itu nilainya benar.
Tabel 1.2  Tabel kebenaran disjungsi
P
q
p V q 
B
B
B
B
S
B
S
B
B
S
S
S

              Contoh soal
              Misalkan :
              p : 4 adalah bilangan prima
              q :  bilangan prima selalu ganjil
              jelas bahwa p dan q bernilai salah sehingga disjungsi
              p V q :  4 adalah bilangan prima atau bilangan prima selalu ganjil adalah salah.
-  Negasi p, yaitu ~p , bernilai benar jika p salah , sebaliknya bernilai salah jika p benar.
Tabel 1.3  Tabel kebenaran negasi
      p
       ~
     B
       S
     S
       B

Berikut ini adalah contoh negasi :
p   : Palembang adalah ibukota propinsi Sumatera Selatan.
~: Tidak benar Palembang adalah ibukota propinsi Sumatera Selatan.
Jadi nilai dari ~adalah salah karena benar.     
-  .
·         Disjungsi  Eksklusif
Disjungsi Eksklusif yaitu disjungsi  p dan q bernilai benar hanya jika salah satu proposisi atomiknya benar ( tapi bukan keduanya).

Contoh
p          :           Dodi naik pesawat terbang.
q          :           Dodi naik kapal laut.
p V q   :           Dodi naik pesawat terbang atau kapal laut.
Dalam contoh tersebut, Dodi hanya naik pesawat terbang saja atau kapal laut saja, dan tidak mungkin naik pesawat terbang dan sekaligus naik kapal laut.
Tabel 1.4  Tabel nilai kebenaran disjungsi Eksklusif
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCiCi3V6r7-GBbkDrhYiEtkOyY57Kh5Od6tQL1tkPcw2isqolCxUyVZtAdox7dWJ2HeczZuTkR_qn953pGqP_SbUKHDK58SFUtFE0pE44LLf_epKvN8lKnfPBC44YIwkhvGaBnwi2jLcs/s320/Logika+2+konjungsi+11.JPG


·         Hukum – hukum Logika Proposisi
Tabel 1.5  Tabel hukum-hukum logika proposisi
Hukum identitas
       p  ˅   F  ↔ p
       p  Λ   T  ↔ p

      Hukum null/Dominasi
        p  Λ   F  ↔  F
        p  ˅  T  ↔  T

)        Hukum Negasi
p  ˅  ~p  ↔ T
p  Λ   ~p  ↔ F

)     Hukum Idempoten
p  ˅  p  ↔ p
p  Λ   p   ↔ p

H  Hukum involusi (negasi ganda)
 ~ (~p)  ↔ p

)     Hukum Penyerapan
p  ˅  (p Λ q) ↔ p
p  Λ  (p ˅ q) ↔ p

Hukum Komutatif
p  ˅  q  ↔ q  ˅  p
p  Λ  q   ↔ q Λ  p

)      Hukum Asosiatif
p ˅ (q ˅ r) ↔ (p ˅ q) ˅ r
p Λ (q Λ r ) ↔ (p Λ q)  Λ  r

     Hukum Distributif
p ˅ (q Λ r) ↔ (p ˅ q) Λ (p ˅ r)
p Λ (q ˅ r ) ↔ (p Λ q)  ˅  (p Λ r)

     Hukum De Morgan
~(p Λ q) ↔ ~p ˅ ~q
~(p ˅ q) ↔ ~p Λ ~q


            Contoh soal
            Tunjukkan bahwa p ˅ ~ ( p ˅ q ) dan p ˅ ~q  keduanya ekivalen secara logika.
            Pembahasan :
            p ˅ ~ ( p ˅ q ) ↔ p ˅ ( ~p ˄ ~q )                    ( Hukum De Morgan )
                                   ↔ ( p ˅  ~p ) ˄ ( p ˅ ~q )         ( Hukum distributive )
                                   ↔  T ˄ ( p ˅ ~q )                      ( Hukum negasi )
                                   ↔   p ˅  ~q                               ( Hukum identitas
·         Operasi Logika di dalam Komputer
Bahasa pemrograman umumnya menyediakan tipe data boolean untuk data yang bertipe logika, misalnya tipe boolean dalam bahasa pascal, logical dalam bahasa fortran. Tipe data boolean hanya mempunyai dua buah konstanta nilai saja, yaitu true dal false. Peubah yang bertipe boolean disebut peubah boolean (boolean variable). Nilai peubah tersebut hanya true atau false.
Operasi boolean sering dibutuhkan dalam pemrograman. Operasi boolean dinyatakan dalam ekspresi logika (atau dinamakan juga ekspresi boolean). Operator boolean yang digunakan adalah AND, OR, XOR, dan NOT. Ekspresi boolean tersebut hanya menghasilkan salah satu dari dua nilai, true atau false.
Misalkan x1, x2 , x3, dan x4 adalah peubah boolean dalam Bahasa Pascal, maka ekspresi boolean di bawah ini adalah valid :
x1 and x2
x1 or (not (  x2 and x3 ))
Yang bersesuaian dengan ekspresi logika
x1   ^  x2
x1  ˅  ~ (x2  ˄ x3 )
Operasi lain dari pemrograman yang bersesuaian dengan operasi logika adalah operasi bit. Sebuah bit hanya mempunyai dua nilai yaitu 1 dan 0. 1 untuk mempresentasikan true (T) dan 0 untuk mempresentasikan false (F). Kita menggunakan notasi , ^,  masing-masing untuk melambangkan operator AND, OR, XOR, dan NOT. Denga demikian operasi bit:
~0
1^ 0
0 ˅ 0
Bersesuaian dengan operasi logika:
~ F  
T ^ F
F ˅  F
Operator logika AND, OR, XOR, dan NOT dapat digunakan sebagai kata penghubung logika diantara term-term yang dicari. Misalkan kita ingin mencari semua halaman web yang berkaitan dengan “aljabar atau boolean” maka term yang kita cari ditulis sebagai: aljabar OR boolean. Jika kedua-duanya “aljabar dan boolean” maka ditulis : aljabar AND boolean.  Jika kita ingin mencari semua halaman web yang berkaitan dengan topik aljabar atau boolean yang berkaitan dengan matematika, maka term yang ditulis adalah: (aljabar OR boolean) AND matematika.

·         Proposisi Bersyarat ( Implikasi )
Pernyataan yang berbentuk “ jika p, maka q “ semacam itu disebut proposisi bersyarat atau kondisional atau implikasi , dan dilambangkan dengan “ p → q “ .
Dalam implikasi p → q hanya salah jika p benar tetapi q salah , selain itu implikasi bernilai benar.
Tabel 1.6  Tabel kebenaran implikasi
             p
          q
     p → q
             B
           B
        B
             B
           S
        S
             S
           B
        B
             S
           S
        B

Contoh soal
Ubahlah proposisi “ es yang mencair di kutub mengakibatkan permukaan air laut naik “ ke dalam bentuk proposisi  “ jika p, maka q “.
            Pembahasan :
            p → q : Jika es mencair dikutub , maka permukaan air laut naik.
-          Implikasi dalam Bahasa Pemrograman
Struktur if-then yang digunakan pada kebanyakan bahasa pemrograman berbeda dengan implikasi if-then yang digunakan dalam logika. Struktur if-then dalam bahasa pemrograman berbentuk:  If c then S
Dalam hal ini c adalah sebuah ekspresi logika yang menyatakan syarat atau kondisi, sedangkan S berupa satu atau lebih pernyataan. Ketika program dieksekusi dan menjumpai pernyataan if-then, S dieksekusi jika c benar, tetapi S tidak dieksekusi jika c salah.
Pernyataan if-then dalam bahasa pemrograman bukan proposisi karena tidak ada korespondensi antara pernyataan tersebut dengan operator implikasi . Penginterpretasi bahasa pemrograman (disebut interpreter atau compiler) tidak melakukan penilaian kebenaran pernyataan if-then secara logika. Interpreter hanya memeriksa kebenaran kondisi c, jika c benar maka S dieksekusi, sebaliknya jika c salah maka S tidak dieksekusi.
Contoh :
Misalkan di dalam sebuah program yang ditulis dalam bahasa pascal terdapat pernyataan berikut:
      If x > y then : = x + 10 ;
Berapa nilai y setelah pelaksanaan pernyataan if-then di atas jika nilai x dan y sebelum pernyataan tersebut adalah  (i) x = 2, y = 1  dan (ii) x = 3 , y = 5 ?
Penyelesaian:
(i)                 sebelum pernyataan if-then nilai x = 2 dan y = 1 , maka ekspresi x > y bernilai benar. Sehingga pernyataan y := x + 10  dilaksanakan, yang mengakibatkan nilai  y sekarang menjadi y = 2 + 10 =12
(ii)               sebelum pernyataan if-then nilai x = 3 dan y = 5 , maka ekspresi x > y bernilai salah sehingga pernyataan y := x + 10  tidak dilaksanakan, dalam hal ini nilai  y tetap seperti sebelumnya, yaitu bernilai 5.

·         Varian Proposisi Bersyarat
Terdapat bentuk implikasi lain yang berkaitan dengan pq, yaitu proposisi sederhana yang merupakan varian dari implikasi. Ketiga variasi proposisi bersyarat tersebut adalah konvers, invers, dan kontraposisi dari proposisi asal pq.
Atau dapat dituliskan sebagai berikut:
                        Konvers (kebalikan)   :  p
                        Invers                         : ~ ~ q     
 Kontraposisi               : ~ ~ p



Tabel 1.7  Tabel Kebenaran implikasi , konvers , invers , dan kontraposisi

p
Q
     ~p
~q
q
q p
~ ~ q
~ ~ p
T
T
F
F
T
T
T
T
T
F
F
T
F
T
T
F
F
T
T
F
T
F
F
T
F
F
T
T
T
T
T
T

Tabel di atas memperlihatkan tabel kebenaran dari ketiga varian proposisi bersyarat tersebut. Dari tabel tersebut terlihat bahwa proposisi bersyarat q ekivalen secara logika dengan kontraposisinya, ~ ~p. Sedangkan konvers q p ekivalen secara logika dengan invers ~ ~ q. Ekivalen secara yang dimaksud diatas adalah memiliki nilai kebenaran yang sama atau setara.
Contoh :
Tentukan konvers, invers, dan kontraposisi dari pernyataaan berikut “jika Amir mempunyai mobil, maka ia orang kaya”.
Penyelesaian:
a.       Konvers (kebalikan)          :  p
Jika Amir orang kaya, maka ia mempunyai mobil.
b.      Invers                                : ~ ~ q
Jika Amir tidak mempunyai mobil, maka ia bukan orang kaya.
c.       Kontraposisi                      : ~ ~ p
Jika Amir bukan orang kaya, maka ia tidak mempunyai mobil.

·         Bikondisional (Bi-implikasi )
Biimplikasi atau bikondisional ialah suatu pernyataan majemuk yang berbentuk ”p jika dan hanya jika q” yang berarti “jika p maka q dan jika q maka p”. Biimplikasi sering disebut juga sebagai implikasi dua arah. Pernyataan “p jika dan hanya jika q” dilambangkan dengan “pq”. Pernyataan biimplikasi “pq” bernilai benar jika p dan q mempunyai nilai kebenaran yang sama (semua benar atau semua salah), sedangkan jika nilai kebenaran p dan q tidak sama maka p q merupakan pernyataan yang salah.
            Tabel 1.8  Tabel kebenaran bikondisional
        P
        q
         p q
       B
          B
          B
       B
          S
          S
       S
          B
          S
       S
          S
          B

            Contoh Soal
Diketahui pernyataan berikut ini :
p : Eka rajin belajar
q : Eka lulus Ujian Nasioanal
Tuliskan pernyataan majemuk dari dua pernyataan di atas  kedalam bentuk pq              ( bikondisonal )
Penyelesaian:  pq : Eka rajin belajar jika dan hanya jika Eka lulus Ujian Nasional

·         Inferensi
Inferensi adalah proses penarikan kesimpulan dari beberapa proposisi. Beberapa kaidah inferensi sebagai berikut :
1.      Modus Ponen
Premis 1          :  p → q
Premis 2          :  p
____________________
                      :  q
Contoh :
Premis 1      : Jika saya belajar, maka saya lulus ujian (benar)
Premis 2      : Saya belajar (benar)
________________________________________________
                                    : Saya lulus ujian (T)

2.      Modus Tolen
Premis 1          :     p →q
Premis 2          :     ~ q
_____________________
                      :     ~ p
Contoh :
Premis 1      : Jika hari hujan maka saya memakai jas hujan
Premis 2      : Saya tidak memakai jas hujan
_________________________________________________________
           :  Hari tidak hujan
3.      Silogisme Hipotesis
Premis 1   : p →q
Premis 2   : q →r
_______________
              : p →r
Contoh :
Premis 1      : Jika kamu benar, saya bersalah
Premis 2      : Jika saya bersalah, saya minta maaf
_____________________________________________
                      : Jika kamu benar,maka saya minta maaf
4.      Silogisme Disjungtif
Premis 1          : p ˅ q
Premis 2          : ~ p
__________________
                     : q




Contoh :
Premis 1      : Pengalaman ini berbahaya atau membosankan
Premis 2      : Pengalaman ini tidak berbahaya
_______________________________________________________
                 : Pengalaman ini membosankan
5.       Simplifikasi
Premis 1          :   p ˄ q
__________________
                     :  p
Contoh :
Premis 1      : Hamid adalah mahasiwa IAIN Mataram dan Unram
_________________________________________________________
                 :  Hamid adalah mahasiwa IAIN Mataram
6.      Konjungsi
Premis 1          : p
Premis 2          : q
__________________
                     : p Λ q
Contoh :
Premis 1   :            Luluk mengambil kuliah filsafat
Premis 2    :           Luluk mengulang kuliah agama.
_______________________________________________________
         :            Luluk mengambil kuliah filsafat dan mengulang kuliah agama
7.      Penjumlahan
Premis 1       : p
__________________

                   : p ˅ q


Contoh :
Penarikan kesimpulan seperti berikut ini :
“ Luluk mengambil kuliah filsafat. Karena itu , Luluk mengambil kuliah filsafat  atau mengulang kuliah agama ˮ menggunakan kaidah penjumlahan , atau dapat juga ditulis dengan cara :
Premis 1    : Luluk mengambil kuliah filsafat.
___________________________________________
                :  Luluk mengambil kuliah filsafat  atau mengulang kuliah agama

·         Argument
Argumen adalah suatu deret proposisi yang ditulis sebagai
p1
p2
p3
pn
______
  q      
yang dalam hal ini, p1,p2,p3….. pn disebut hipotesis (premis), dan q disebut klonkusi.
Sebuah argumen dikatakan sahih jika konklusi benar bilamana semua hipotesisnya benar , sebaliknya argumen dikatakan palsu.
Contoh :
 “ Jika air laut surut setelah gempa di laut, maka tsunami datang.
   Air laut surut setelah gempa di laut. Karena itu tsunami datang.”
Adalah sahih.

Penyelesaian:
Misalkan p adalah “jika air laut surut setelah gempa di laut” dan q adalah proposisi “tsunami datang. Makadapat ditulis sebagai berikut :


Premis 1          :  p → q
Premis 2          :  p
__________________
                       :   q
Untuk membuktikan kesahihan argument ini menggunakan tabel kebenaran.
 Tabel 1.9  Tabel kebenaran untuk p , q , dan p → q
             P
          q
     p → q
             B
           B
        B              ( baris 1 )
             B
           S
        S               ( baris 2 )
             S
           B
        B               ( baris 3 )
             S
           S
        B               ( baris 4 )
 Sahih jika semua hipotesisnya benar, maka konklusinya benar. Kita periksa apabila hipotesis p dan p → q benar , maka konklusi q juga benar sehingga argument dikatakan benar. Periksa pada table di atas,  p dan p → q benar secara bersama-sama pada baris 1. Pada baris 1 ini q juga benar. Jadi , argument yang berbentuk modus ponen diatas sahih.

·         Aksioma , Teorema , Lemma , dan Colollary
-          Aksioma adalah proposisi yang diasumsikan benar, aksioma tidak memerlukan -pembuktian kebenaran lagi.
Contoh aksioma :
Untuk semua bilangan real x dan y, berlaku x + y = y + x (hukum komutatif penjumlahan)
-          Teorema adalah proposisi yang sudah terbukti benar.
Contoh teorema:
Jika dua sisi dari sebuah segitiga sama panjang, maka sudut yang berlawanan dengan sisi tersebut sama besar.
-          Lemma adalah teorema yang digunakan dalam pembuktian teorema lain.
Contoh lemma:
Jika n adalah bilangan bulat positif, maka n-1 bilangan positif atau n-1 = 0.

-          Carollary adalah teorema yang mengikuti teorema lain.
Contoh carollary:
Jika sebuah segitiga sama sisi,maka segitiga tersebut sama sudut.
Carolarry ini mengikuti contoh teorema diatas

2.2  Latihan Soal
1.      Benar ataukah salah proporsisi berikut ?
Jika 2 < 1 maka Joko Widodo bukan presiden saat ini.
2.      Tentukan negasi dari pernyataan-pernyataan berikut:
a) Hari ini Jakarta banjir.
b) Kambing bisa terbang.
c) Didi anak bodoh
3.      Ubalah implikasi berikut ke dalam bentuk proposisi jika p, maka q”.
a.       Orang itu mau berangkat jika ia diberi ongkos jalan.
b.      Ahmad bisa mengambil mata kuliah Teori Bahasa Formal hanya jika ia sudah lulus mata kuliah Matematika Diskrit.
4.      Tentukan pernyataan di bawah ini yang merupakan proposisi:
a.       3+15=17
b.      x+y= y+x untuk setiap pasangan bilangan real X dan Y
c.       tidak ada orang utan hidup di kota.
d.      4+x=5
5.      Nyatakan apakah setiap implikasi berikut benar atau salah:
a.       Jika 2+2=4 maka 3+3=5
b.      Jika 1+1=2 maka tuhan ada
c.       Jika 2+2=4 maka 4 adalah bilangan prima
6.      Tulislah table kebenaran untuk setiap proposisi berikut :
a.       ( p ˅ q ) ˄ ~p
b.      (~ p ˅ ~q ) ˅ p
7.      Diberikan pernyataan “ tidak benar bahwa penjualan merosot maupun pendapatan tidak naik ˮ. Berikan pernyataan yang ekivalen secara logika dengan pernyataan tersebut  (petunjuk : gunakan Hukum de Morgan)
8.      Perlihatkan bahwa ( p → q ) → r dan p → ( q →r ) tidak ekivalen.
9.      Tulislah konvers, invers, dan kontraposisi kalimat berikut :
a.       Jika bilangan rasional , maka angka desimalnya akan berulang
b.      Jika n adalah bilangan prima , maka n adalah bilangan ganjil atau n=2
c.       Jika p adalah bujursangkar , maka p adalah 4 persegi panjang
10.  Diketahui:
Premis 1 : Jika Adi rajin belajar maka Adi lulus ujian
Premis 2 : Jika Adi lulus ujian maka Adi dapat diterima di PTN
Penarikan kesimpulan dari premis–premis tersebut adalah…
11.  Diketahui pernyataan p salah, q bernilai benar dan r bernilai salah. Tentukan nilai kebenaran pernyataan-pernyataan (~p q) (p ~q) dan (p ~q) ((~p q) ~r)!
12.  Buatlah tabel kebenaran dari pernyataan (~p ~q) (p ~r)!
13.  Diberikan pernyataan “Untuk mendapatkan satu kupon undian, Anda cukup membeli dua produk senilai Rp. 50.000,-”.
a.        Nyatakan pernyataan di atas dalam bentuk proposisi “jika p, maka q”. 
b.      Tentukan ingkaran, konvers, invers, dan kontraposisi dari pernyataan tersebut.
14.  Kontraposisi dari pernyataan majemuk p      (p V ~q) adalah
15.  Konvers dari implkasi “ jika sungaiitu dalam, maka di sungai banyak ikan.” Adalah
16.  Invers dari “ jika x > 0 maka x2 + x – 2 > 0 ” adalah
17.  Tentukan argument dari pernyataan berikut “jika ibu tidak pergi maka adik senang”, “jika adik senang maka dia tersenyum”. Adalah
18.  Amati pernyataan berikut ini : p
P : hari ini ahmad pergi ketoko buku
Q : hari ini ahmad pergi ke supermarket
Ubahlah kedua pernyataan diatas dengn logika matematikadi bawah ini:
a.                   P^q
b.                  P^~q
c.                   ~p^q
19.  Tentukan konjungsi dari premis dibawah ini
Premis 1: wahyu adalah seorang sastrwan
Premis 2 :wahyu seorang petinju
20.  P : amir melanjutkan kuliah.
Q : amir lulus ujian nasional.
Tentukan majemuk dan nilai kebenarannya:
1.      P  Q
2.      ~P  Q
3.      P  ~Q
4.      P  ~Q
21.  Buatlah tabel kebenaran untuk kalimat dalam bentuk simbol-simbol di bawah ini :
 ~(~p~q)
22.  Bentuk umum implikasi di atas adalah “p  q” dengan
p : Bendera Republik indonesia
q : Bendera yang ada warna merahnya.
Dari implikasi diatas dapat dibentuk ditentukan tiga implikasi lainnya yaitu :
a. konvers
b. invers
c. kontraposisi
23.   Suatu pernyataan “jika saya rajin belajar maka saya lulus ujian”. Pernyataan yang ekuivalen dengan implikasi di atas adalah
24.  Tentukan negasi dari kalimat “setiap semua SMA terpelajar”
25.  Nyatakan kalimat-kalimat berikut merupakan kalimt terbuka atau pernyataan, jika pernyataan menyatakan nilai kebenarannya:
X+2=x-2 dan 2(x+1)+2x+5
26.  Tentukan nilai kebenaran dari 6 bilangan prima dan 3 bilangan ganjil dengan konjungsi
27.   Tentukan nilai kebenaran 2+2=4
28.  Buatlah table kebenaran dari ~p ~q
29.  Tentukan nilai kebenaran dari 3 bilangan prima dan 5 bilangan genap dengan diskonjungsi
30.   Tentukan konvers, invers, dan kontraposisi dari setiap pernyataan dari setiap pernyataan implikasi berikut:
a.       Jika harga BBM naik, maka harga kebutuhan sehari-hari naik
b.      Jika charle siswa yang pandai maka ia lulus tes
BAB III
PENUTUP
3.1    Kesimpulan
Logika adalah sebuah metode dan prinsip-prinsip yang dapat memisahkansecara tegas antara penalaran yang benar dengan penalaran yang salah.Dalam mempelajari logika matematika pasti berhubungan dengan istilahpernyataan, kalimat majemuk dan ingkaran. Pernyataan-pernyataan majemukdiantaranya adalah sebagai berikut:1. Konjungsi, kata hunbungnya “dan” dilambangkan dengan “”.2. Disjungsi, kata hunbungnya “atau” dilambangkan dengan “”.3. Implikasi, kata hunbungnya “Jika ... maka ...” dilambangkan dengan “→”.4. Biimplikasi, kata hunbungnya “... jika dan hanya jika ...” dilambangkandengan “↔”.Di dalam logika matematika terdapat beberapa jenis operasi yangdigunakan, diantaranya yaitu operasi konjungsi, disjungsi, implikasi, danbiimplikasi.Ada tiga jenis cara penarikan kesimpulan dalam logika matematika,diantaranya adalah sebagai berikut:1. Dengan Modus Ponen.2. Dengan Modus Tollens.3. Dengan Silogisme.

3.2    Saran
Dengan penyusunan makalah ini, penulis berharap pengetahuan mengenai logika matematika dapat diaplikasikan dalam kehidupan atau dapat digunakan dalam banyak aspek kehidupan. Melalui logika, kita dapat mengetahui apakah suatu pernyataan bernilai benar atau salah. Hal terpenting yang akan didapatkan setelah mempelajari logika matematika adalah kemampuan atau keahlian mengambil kesimpulan dengan benar atau sah.






DAFTAR PUSTAKA

Rinaldi .Munir , 2014 , Matematika Diskrit , Bandung , Informatika.












0 komentar:

Posting Komentar

 

Math Proof Template by Ipietoon Cute Blog Design